Calonsuksesi: Cryptocurrency

Cryptocurrency

 Jakarta,Daftar Pilihan

Harga mata uang digital (cryptocurrency), Bitcoin dkk kembali jeblok pada perdagangan Senin tadi malam (21/6/2021) pukul 21.55 WIB menyusul adanya laporan bahwa pemerintah China di bawah Presiden Xi Jinping telah mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap penambangan kripto.

Mengacu data CoinMarketCap dan Investing, harga Bitcoin yang sejak pagi hari sempat berada di level US$ 35.000-an per koin, tapi di sore hari kemarin tercatat ambles 5,45% ke level harga US$ 33.096,60/koin atau setara dengan Rp 477.069.814/koin.

Sementara itu pada pukul 21.55 WIB tadi malam, harga Bitcoin turun lagi menjadi US$ 33.088/koin. Dalam 7 hari perdagangan terakhir harga Bitcoin terus ambles 19%.


Berikut harga kripto, pukul 21.55 WIB Senin malam:

- Bitcoin US$ 32.962, -3,65% harian, -18,96% 7 hari

- Etherum US$ 2.011. -4,37% harian, -21,57% 7 hari
- Tether US$ 1, -0,03% harian, 0,00% 7 harian

- Cardano US$ 1,32, -3,19% harian, -16,38% 7 hari

- Dogecoin US$ 0,227, -15,60% harian, -31,08% 7 hari

- AMP US$ 0,0797, -10,26%, +18,33% 7 hari

- Litecoin US$ 135,95, -8,78% harian, -22,42% 7 hari

Berdasarkan data di atas, dari CoinMarketCap, hanya satu yang naik, sementara sisanya ambruk berjemaah. Penguatan itu dicatatkan AMP.

Pekan lalu, saat Bitcoin sedang melempem, AMP menjadi mata uang kripto yang mencatat kenaikan nyaris 50% dalam 7 hari terakhir. Di waktu yang sama dengan Bitcoin, AMP diperdagangkan di level US$ 0,08708/koin atau Rp 1.251,34/koin.

Pada 16 Juni lalu, AMP mencatat rekor tertinggi sepanjang masa US$ 0,1211/koin atau Rp 1.740,207/koin. AMP meroket di pekan lalu setelah dimasukkan dalam daftar Coinbase.

Akibat kenaikan tajam di pekan ini kapitalisasi pasar AMP melonjak. Pada 16 Mei lalu AMP berada di urutan ke 224, kini dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 3,7 miliar AMP berada di urutan ke 28 mata uang kripto.

Senin tadi malam, harga AMP yang sempat naik 50% sepekan lalu, kini kenaikannya terkikis hanya naik 18,33% dalam 7 hari terakhir akumulatif seharga US$ 0,0797/koin
Terkait dengan sentimen internasional dari China, saat ini banyak tambang Bitcoin di Sichuan ditutup sejak Minggu (20/6/2021) setelah pihak berwenang di provinsi barat daya China memerintahkan penghentian penambangan kripto.

Lebih dari 90% kapasitas penambangan bitcoin China diperkirakan akan ditutup.
Bloomberg dan Reuters juga melaporkan perpindahan dari otoritas Sichuan. Perpindahan para penambang di Sichuan mengikuti perkembangan serupa di wilayah Mongolia Dalam dan Yunnan China, serta seruan dari Beijing untuk melarang penambangan kripto di tengah kekhawatiran atas konsumsi energinya yang besar.

Hal ini tampaknya telah menyebabkan penurunan yang signifikan dalam tingkat hash Bitcoin, yang telah turun tajam pada bulan lalu, menurut data dari Blockchain.com. Diperkirakan 65% penambangan bitcoin global dilakukan di China.

Sebagai informasi, hash rate adalah salah satu istilah populer di aset kripto, biasanya menggambarkan tingkat kecepatan penambang dalam menambang aset kripto. Adapun nilai hash rate bisa naik atau turun, tergantung kesulitan tebak-tebakan tersebut di penambang kripto.

Jaringan Bitcoin tergolong terdesentralisasi, tidak ada pihak pusat atau perantara untuk menyetujui transaksi atau menghasilkan koin baru.

Sebaliknya, blockchain-nya dikelola oleh penambang yang berlomba untuk memecahkan algoritma kompleks dengan menggunakan komputer yang dibuat khusus untuk memvalidasi transaksi. Siapa pun yang memenangkan perlombaan itu dihargai dengan Bitcoin.

Proses intensif daya ini telah menimbulkan kekhawatiran yang berkembang atas potensi bahaya lingkungan dari Bitcoin, mulai dari CEO Tesla, Elon Musk hingga Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

China, tempat sebagian besar penambangan Bitcoin terkonsentrasi sangat bergantung pada tenaga batu bara. April lalu, sebuah tambang batu bara di wilayah Xinjiang banjir dan ditutup, membuat hampir seperempat dari tingkat hash Bitcoin offline.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar